A. BUDAYA MASYARAKAT BALI
a. Tarian Bali
Seni tari Bali pada umumnya dapat dikatagorikan menjadi tiga kelompok,
yaitu wali atau seni tari pertunjukan sakral, bebali atau seni tari pertunjukan untuk upacara dan juga
untuk pengunjung dan balih-balihan atau seni tari untuk hiburan pengunjung.
Pakar seni tari Bali I Made Bandem pada awal tahun 1980-an pernah menggolongkan
tari-tarian Bali tersebut; antara lain yang tergolong ke dalam wali misalnya
Sang Hyang Dedari dan Rejang , bebali antara lain ialah Gambuh, Topeng dan Wayang Wong.
Sedangkan balih - balihan antara lain ialah Legong Pendet,
kecak, Calon Arang serta berbagai koreografi tari modern lainnya.
1. Tari Sang Hyang Dedari merupakan tarian yang sakral yang tidak untuk
dipertontonkan sebagai fungsi pertunjukan, tetapi hanya diselenggarakan dalam
rangkaian upacara suci, berunsurkan kerawuhan. Tari Sanghyang Dedari adalah
tarian yang dibawakan oleh satu atau dua orang gadis kecil. Asal mula adanya
Tari Sanghyang di Bali tidak di ketahui secara pasti, namun para ahli
memberikan dugaan-dugaan tentang asal mula tarian Sanghyang ini. Mengenai asal
mula tarian Sanghyang Dedari di Desa Bona, dapat dijelaskan sebagai berikut:
Kira-kira pada tahun 1907 di
Desa Bona terjadi wabah cacar yang sangat hebat, wabah ini menular dengan
cepatnya, sehingga banyak anggota masyarakat yang terserang wabah cacar. Hal
ini menimbulkan keresahan dandan kekhawatiran masyarakat Desa Bona, konon ada
beberapa anak gadis yang sedang bermain- main dipura puseh mereka membersihkan
dan membakar bekas banten-banten yang sudah kering sesudah upacara “odalan”.
Sambil menyanyikan lagu-lagu Sanghyang yang pernah didengarnya dari penyanyi-
penyanyi Sanghyang. Dengan tidak diduga-duga salah seorang dari anak gadis
tersebut kerawuhan, kemudian menari- nari mengikuti irama lagu tadi. Mengetahui
hal ini masyarakat setempat memutuskan untuk nangiang Sanghyang Dedari, dengan
harapan agar dapat menanggulangi wabah yang sedang berjangkit. Sejak saat
itulah adanya Sanghyang Dedari di Desa Bona.
Kerawuhan merupakan masuknya
roh suci kedalam badan manusia tatkala manusia kehilangan kesadarannya.
Hilangnya kesadaran ini dapat dicapai dengan teknik-teknik intenxikasi yaitu
perbuatan- perbuatan untuk memabukkan diri antara lain dengan cara duduk ditengah-tengah
asap seperti yang dilakukan pada Sanghyang Dedari.
2. Tari Rejang adalah sebuah tarian kesenian rakyat Bali yang ditampilkan secara khusus untuk perempuan. Gerak-gerik tarinya sangat sederhana, dan biasanya
diselenggarakan di pura pada waktu berlangsungnya suatu upacara. Tarian ini
dilakukan dengan penuh rasa hidrat, penuh rasa pengabdian kepada Dewa-Dewi Hindu. Para penarinya mengenakan pakaian upacara, menari
dengan berbaris melingkari halaman pura atau pelinggih yang kadang kala dilakukan dengan berpegangan tangan.
Tari Rejang di beberapa tempat juga disebut denganngeremas atau sutri.
3. Tari Topeng adalah tarian yang penarinya
mengenakan topeng. Topeng telah ada di Indonesia sejak zaman
pra-sejarah. Secara luas digunakan dalam tari yang menjadi bagian dari upacara adat atau penceritaan kembali
cerita-cerita kuno dari para leluhur. Diyakini bahwa topeng berkaitan erat
dengan roh-roh leluhur yang dianggap sebagai interpretasi dewa-dewa. Pada
beberapa suku, topeng masih menghiasi berbagai kegiatan seni dan adat
sehari-hari.
Cerita klasik Ramayana dan cerita Panji yang berkembang sejak ratusan tahun lalu menjadi inspirasi utama dalam
penciptaan topeng di Jawa. Topeng-topeng di Jawa dibuat untuk pementasan
sendratari yang menceritakan kisah-kisah klasik tersebut.
4. Tari Gambuh adalah tarian dramatari Bali yang dianggap paling tinggi mutunya dan juga merupakan dramatari klasik
Bali yang paling kaya akan gerak-gerak tari, sehingga dianggap sebagai sumber
segala jenis tari klasik Bali.
Diperkirakan Gambuh muncul sekitar abad ke-15 dengan lakon
bersumber pada cerita Panji. Gambuh berbentuk teater
total karena di dalamnya terdapat jalinan unsur seni suara, seni drama dan
tari, seni rupa, seni sastra, dan lainnya.
Gambuh dipentaskan dalam upacara-upacara Dewa Yadnya seperti odalan,
upacara Manusa Yadnya seperti perkawinan keluarga bangsawan, upacara Pitra
Yadnya (ngaben) dan lain sebagainya.
Diiringi dengan gamelan Penggambuhan yang berlaras pelog Saih Pitu, tokoh-tokoh yang biasa
ditampilkan dalam Gambuh adalah Condong, Kakan-kakan, Putri,
Arya/Kadean-kadean, Panji (Patih Manis), Prabangsa (Patih Keras), Demang,
Temenggung, Turas, Panasar, dan Prabu. Dalam memainkan tokoh-tokoh tersebut
semua penari berdialog umumnya menggunakan bahasa Kawi, kecuali tokoh Turas,
Panasar dan Condong yang berbahasa Bali, baik halus, madya, atau kasar.
5. Tari Pendet pada awalnya
merupakan tari pemujaan yang banyak diperagakan di pura, tempat ibadat
umat Hindu di Bali, Indonesia. Tarian ini melambangkan penyambutan atas
turunnya dewata ke alam dunia. Lambat-laun, seiring perkembangan zaman, para
seniman Bali mengubah Pendet menjadi "ucapan selamat datang, meski tetap mengandung anasir yang sakral-religius. Pencipta/koreografer bentuk modern tari ini adalah I Wayan Windi (? - 1967).
Pendet merupakan pernyataan dari sebuah persembahan dalam bentuk tarian upacara. Tidak seperti halnya tarian-tarian pertunjukkan yang memerlukan pelatihan
intensif, Pendet dapat ditarikan oleh semua orang, pemangkus pria dan wanita,
dewasa maupun gadis.
Tarian ini diajarkan sekedar dengan mengikuti gerakan dan jarang dilakukan
di banjar-banjar. Para gadis muda mengikuti gerakan dari para wanita yang
lebih senior yang mengerti tanggung jawab mereka dalam memberikan contoh yang
baik.
.
6. Tari Kecak adalah
pertunjukan seni khas Bali yang diciptakan pada tahun 1930-an dan dimainkan terutama oleh laki-laki. Tarian ini dipertunjukkan oleh
banyak (puluhan atau lebih) penari laki-laki yang duduk berbaris melingkar dan
dengan irama tertentu menyerukan "cak" dan mengangkat kedua lengan,
menggambarkan kisah Ramayana saat barisan kera membantu Rama melawan Rahwana. Namun demikian, Kecak berasal dari ritual sanghyang, yaitu tradisi tarian yang penarinya akan berada pada kondisi tidak sadar,
melakukan komunikasi dengan Tuhan atau roh para leluhur dan kemudian
menyampaikan harapan-harapannya kepada masyarakat.
Para penari yang duduk melingkar tersebut mengenakan kain kotak-kotak
seperti papan catur melingkari pinggang mereka. Selain para penari itu, ada
pula para penari lain yang memerankan tokoh-tokoh Ramayana seperti Rama, Shinta, Rahwana, Hanoman, dan Sugriwa.
Lagu tari Kecak diambil dari ritual tarian sanghyang. Selain itu, tidak
digunakan alat musik. Hanya digunakan kincringan yang dikenakan pada kaki
penari yang memerankan tokoh-tokoh Ramayana.
Sekitar tahun 1930-an Wayan Limbak bekerja sama
dengan pelukis Jerman Walter Spies menciptakan tari
Kecak berdasarkan tradisi Sanghyang dan bagian-bagian kisah Ramayana. Wayan
Limbak memopulerkan tari ini saat berkeliling dunia bersama rombongan penari
Bali-nya.
7. Tari Calon
Arang. Diceritakan bahwa Calon Arang adalah seorang janda penguasa ilmu
hitam yang sering merusak hasil panen para petani dan menyebabkan datangnya penyakit. Ia mempunyai seorang puteri
bernama Ratna
Manggali, yang meskipun cantik, tidak dapat mendapatkan
seorang suami karena orang-orang takut pada ibunya. Karena kesulitan yang
dihadapi puterinya, Calon Arang marah dan ia pun berniat membalas dendam dengan
menculik seorang gadis muda. Gadis tersebut ia bawa ke sebuah kuil untuk
dikorbankan kepada Dewi Durga. Hari berikutnya, banjir besar melanda desa tersebut dan banyak orang meninggal dunia. Penyakit pun
muncul.
Raja Airlangga yang mengetahui hal tersebut kemudian meminta bantuan penasehatnya, Empu Baradah untuk mengatasi masalah ini. Empu Baradah lalu mengirimkan seorang muridnya
bernama Empu Bahula untuk dinikahkan kepada Ratna. Keduanya menikah
besar-besaran dengan pesta yang berlangsung tujuh hari tujuh malam, dan keadaan
pun kembali normal.
Calon Arang mempunyai sebuah buku yang berisi ilmu-ilmu sihir. Pada suatu
hari, buku ini berhasil ditemukan oleh Bahula yang menyerahkannya kepada Empu
Baradah. Saat Calon Arang mengetahui bahwa bukunya telah dicuri, ia menjadi
marah dan memutuskan untuk melawan Empu Baradah. Tanpa bantuan Dewi Durga,
Calon Arang pun kalah. Sejak ia dikalahkan, desa tersebut pun aman dari ancaman
ilmu hitam Calon Arang.
b. Rumah Adat Bali
Rumah Bali atau tepatnya rumah
tradisional Bali memiliki ciri khas yang tidak ditemui di daerah lainnya di
Indonesia bahkan di dunia. Rumah di Bali dibangun dengan aturan yang namanya
Asta Kosala Kosali layaknya Feng Shui dalam Budaya China dimana ada keselarasan
hubungan antara manusia dengan Tuhan, manusia dengan manusia dan manusia dengan
alam.
Arsitektur rumah tradisional
Bali dimuali pada masa kekuasaan kerajaan Majapahit di Bali yang berkembang dan
bertahan hingga sekarang yang dilandasi agama Hindu dimana karakter perumahan
tradisional Bali sangat ditentukan norma-norma, adat istiadat serta rasa seni
yang mencerminkan kebudayaan.
Umumnya rumah dibagi menjadi
beberapa bangunan seperti tempat suci, ruang keluarga, dapur, jineng, bale,
natah (halaman), kebun dan lain-lain. Tata ruang, penempatan, arah bahkan
ukuran diatur di dalam Asta Kosala Kosali tersebut. Secara umum sudut
utara-timur adalah tempat yang suci, digunakan sebagai tempat suci, sedangkan
sudut barat-selatan merupakan sudut yang lebih rendah dalam tata ruang rumah,
merupakan arah masuk ke hunian atau untuk bangunan lain seperti kamar mandi dan
lain-lain.
c. Hari Raya Umat Hindu
8. Hari Raya Nyepi adalah hari raya umat Hindu yang dirayakan setiap Tahun Baru Saka. Hari ini jatuh pada hitungan Tilem
Kesanga (IX) yang dipercayai
merupakan hari penyucian dewa-dewa yang berada di pusat samudera yang membawa
intisari amerta air hidup.
Untuk itu umat Hindu melakukan pemujaan suci terhadap mereka.
9. Hari Raya Galungan: Buda Kliwon Dungulan adalah hari memperingati terciptanya alam semesta
beserta isinya dan kemenangan dharma melawan adharma Umat Hindu melakukan persembahan kehadapan Sang Hyang Widhi dan
Dewa Bhatara/dengan segala manisfestasinya sebagai tanda puji syukur atas
rahmatnya serta untuk keselamatan selanjutnya. Sedangkan penjor yang dipasang
di muka tiap-tiap perumahan yaitu merupakan aturan kehadapan Bhatara Mahadewa
yang berkedudukan di Gunung Agung.
10. Hari Raya
Kuningan diperingati setiap 210 hari atau 6 bulan sekali dalam kalender Bali
tepatnya padaSaniscara Kliwon
Wuku Kuningan. (1 bulan dalam kalender Bali
= 35 hari). Di hari suci diceritakan Ida Sang Hyang Widi turun ke dunia untuk
memberikan berkah kesejahteraan buat seluruh umat di dunia. Sering juga
diyakini, pelaksanaan upacara pada hari raya Kuningan sebaiknya dilakukan
sebelum tengah hari, sebelum waktu para Betara kembali ke sorga.
Kuningan adalah rangkaian upacara Galungan,
10 hari sebelum Kuningan. Pada hari itu dibuat nasi kuning, lambang kemakmuran
dan dihaturkan sesajen-sesajen sebagai tanda terimakasih dan suksmaning idep
kita sebagai manusia (umat) menerima anugrah dari Hyang Widhi berupa
bahan-bahan sandang dan pangan yang semuanya itu dilimpahkan oleh beliau kepada
umatNya atas dasar cinta-kasihnya. Di dalam tebog atau selanggi yang berisi
nasi kuning tersebut dipancangkan sebuah wayang-wayangan (malaekat) yang
melimpahkan anugrah kemakmuran kepada kita semua.
B. OBJEK WISATA BALI
B. OBJEK WISATA BALI
1. Tanah Lot
'Tanah Lot' adalah sebuah objek wisata di Bali, Indonesia. Di sini ada dua pura yang terletak di atas batu besar. Satu terletak di atas bongkahan batu dan satunya terletak di atas tebing mirip dengan Pura, Uluwatu. Pura Tanah Lot ini merupakan bagian dari pura Dang Kahyangan. Pura Tanah Lot merupakan pura laut tempat pemujaan dewa-dewa penjaga laut. Menurut legenda, pura ini dibangun oleh seorang brahmana yang mengembara dari Jawa. Ia adalah Danghyang Nirartha yang berhasil menguatkan kepercayaan penduduk Bali akan ajaran Hindu dan membangun Sad Kahyangan tersebut pada abad ke-16. Bendesa Beraben menyuruh Danghyang Nirartha untuk meninggalkan Tanah Lot. Ia menyanggupi dan sebelum meninggalkan Tanah Lot beliau dengan kekuatannya memindahkan Bongkahan Batu ke tengah pantai (bukan ke tengah laut) dan membangun pura disana. Ia juga mengubah selendangnya menjadi ular penjaga pura. Ular ini masih ada sampai sekarang dan secara ilmiah ular ini termasuk jenis ular laut yang mempunyai ciri-ciri berekor pipih seperti ikan, warna hitam berbelang kuning dan mempunyai racun 3 kali lebih kuat dari ular cobra. Akhir dari legenda menyebutkan bahwa Bendesa Beraben 'akhirnya' menjadi pengikut Danghyang Nirartha.
'Tanah Lot' adalah sebuah objek wisata di Bali, Indonesia. Di sini ada dua pura yang terletak di atas batu besar. Satu terletak di atas bongkahan batu dan satunya terletak di atas tebing mirip dengan Pura, Uluwatu. Pura Tanah Lot ini merupakan bagian dari pura Dang Kahyangan. Pura Tanah Lot merupakan pura laut tempat pemujaan dewa-dewa penjaga laut. Menurut legenda, pura ini dibangun oleh seorang brahmana yang mengembara dari Jawa. Ia adalah Danghyang Nirartha yang berhasil menguatkan kepercayaan penduduk Bali akan ajaran Hindu dan membangun Sad Kahyangan tersebut pada abad ke-16. Bendesa Beraben menyuruh Danghyang Nirartha untuk meninggalkan Tanah Lot. Ia menyanggupi dan sebelum meninggalkan Tanah Lot beliau dengan kekuatannya memindahkan Bongkahan Batu ke tengah pantai (bukan ke tengah laut) dan membangun pura disana. Ia juga mengubah selendangnya menjadi ular penjaga pura. Ular ini masih ada sampai sekarang dan secara ilmiah ular ini termasuk jenis ular laut yang mempunyai ciri-ciri berekor pipih seperti ikan, warna hitam berbelang kuning dan mempunyai racun 3 kali lebih kuat dari ular cobra. Akhir dari legenda menyebutkan bahwa Bendesa Beraben 'akhirnya' menjadi pengikut Danghyang Nirartha.
2. Joger
Joger adalah
salah satu pusat oleh-oleh atau tempat wisata belanja di Bali ini
memang unik.Joger dahulu hanyalah sebuah toko atau sejenis galeri yang menjual
berbagai barang-barang seni dan batik dengan nama toko "Art & Batik
Shop Joger”.Namun kini Joger menjelma sebagai salah satu tempat wisata belanja
yang wajib dikunjungi bila anda ke Bali.
3. Bedugul
Bedugul merupakan salah satu tempat/objek wisata Bali yang menawarkan
keindahan alam pegunungan dan danau. Tempatnya yang tinggi membuat daerah ini
selalu diselimuti kabut dan berhawa dingin. Daerah Bedugul adalah bagian dari
kabupaten Tabanan dan berjarak kurang lebih 70 km atau 2,5 jam dari Bandara
Internasional (Airport) Ngurah Rai.
4. Sangeh
Taman Wisata Alam Sangeh terletak di Desa Sangeh,
Badung, Bali, sekitar 20km dari Denpasar. Taman Wisata Alam Sangeh memiliki pesona wisata hutan yang banyak dihuni
oleh ratusan kera.
5. Krisna
Krisna Bali berdiri untuk pertama kalinya
pada tanggal 16 Mei 2007 dengan pendirinya bernama Bapak Gusti Ngurah Anom yang
sekaligus owner dari COK KONFEKSI, salah satu pusat produksi baju kaos Bali.
Dibawah manajemen Cok Konfeksi inilah bermula sehingga pada tahun 2007
berdirilah KRISNA BALI yang bertempat di Jalan Nusa Indah No 79 Denpasar-Bali.
6. Art Center
Art Centre Bali atau Taman
Budaya Bali ini adalah komplek bangunan dan stage yang didirikan untuk
pementasan seni serta pengembangan seni Bali. Taman Budaya atau Bali Art Center adalah bangunan budaya kompleks
dengan gaya terbaik dari arsitektur tradisional Bali.
7. Museum Perjuangan
Negeri Bali
Monumen Bajra Sandhi adalah
monumen perjuangan rakyat Bali yang terletak di Renon, Denpasar,
Bali. Monumen ini menempati areal yang sangat luas, ada beberapa lapangan bola
di sekelilingnya. Monumen Bajra Sandhi merupakan Monumen Perjuangan Rakyat
Bali untuk memberi hormat pada para pahlawan serta merupakan lambang persemaian
pelestarian jiwa perjuangan rakyat Bali dari generasi ke generasi dan dari
zaman ke zaman. Lokasi monumen ini terletak di depan Kantor Gubernur Kepala
Daerah Propinsi Bali yang juga di depan Gedung DPRD Propinsi Bali Niti Mandala
Renon persisnya di Lapangan Puputan Renon.
8. Sanur
Pantai Sanur adalah sebuah
tempat pelancongan pariwisata yang terkenal di pulau Bali. Tempat ini
letaknya adalah persis di sebelah timur kota Denpasar, ibukota Bali. Sanur
berada di Kotamadya Denpasar. Sanur saat Matahari Terbit Pantai Sanur
terutama adalah lokasi untuk berselancar (surfing). Terutama ombak
pantai Sanur sudah termasyhur di antara para wisatawan mancanegara. Tak jauh
lepas Pantai Sanur terdapat juga lokasi wisata selam dan snorkeling. Oleh
karena kondisinya yang ramah, lokasi selam ini dapat digunakan oleh para
penyelam dari semua tingkatan keahlian.
9. Tanjung Benoa
Tanjung Benoa yang terletak di ujung timur
"sepatu" pulau Bali, merupakan salah satu tujuan wisata air yang
cukup lengkap. Berbagai sarana olahraga air disediakan disini seperti, banana
boat, snorkling, flying fish, parasailing dan jetski. Uniknya olahraga surfing
yang banyak dijumpai di pantai-pantai lain dari pulau bali, justru tidak
tersedia di objek wisata ini, hal ini dikarenakan ombak yang ada dilokasi
wisata ini cenderung tenang, sehingga kurang cocok untuk olah raga surfing.
10. Kuta
Dengan panjang luas Samudera Hindia ke pantai Kuta
pada awalnya ditemukan oleh wisatawan sebagai surga surfing. Telah lama berhenti populer di rute backpacking klasik
di Asia Tenggara. Kembali pada 1980-an
mereka gunakan untuk berbicara tentang tiga Ks: Kathmandu di Nepal, Khao San Road di Bangkok dan Kuta. Hari
ini Kuta masih menarik backpacker hardcore beberapa maupun keluarga dan
wisatawan dari seluruh dunia, dan terutama taman bermain bagi pengunjung muda
dari Australia. Karena popularitas yang semakin meningkat dari Bali, Kuta
terus berkembang, dan tidak sedap dipandang singkat, bangunan buruk
direncanakan. Hal ini dapat menemukan
di kali menjadi kacau, penuh sesak dan padat. Namun,
di antara semua kekacauan tempat ini entah bagaimana bekerja, dan ratusan ribu
pengunjung menikmati waktu mereka di Kuta setiap tahun.
11. Garuda Wisnu Kencana
Taman Budaya Garuda Wisnu Kencana (Garuda
Wisnu Kencana Cultural Park), disingkat GWK, adalah sebuah
taman wisata di bagian selatan pulau Bali. Taman wisata ini terletak di tanjung
Nusa Dua, Kabupaten Badung, kira-kira 40 km di sebelah selatan Denpasar,
ibukota provinsi Bali. Di areal taman budaya ini, direncanakan akan
didirikan sebuah landmark atau maskot Bali, yakni patung
berukuran raksasa Dewa Wisnu yang sedang menunggangi tunggangannya,
Garuda, setinggi 12 meter. Area Taman Budaya Garuda Wisnu Kencana berada
di ketinggian 146 meter di atas permukaan tanah atau 263 meter di atas permukaan
laut. Di kawasan itu terdapat juga Patung Garuda yang tepat di belakang
Plaza Wisnu adalah Garuda Plaza di mana patung setinggi 18 meter Garuda
ditempatkan sementara. Pada saat ini, Garuda Plaza menjadi titik fokus dari
sebuah lorong besar pilar berukir batu kapur yang mencakup lebih dari 4000
meter persegi luas ruang terbuka yaitu Lotus Pond. Pilar-pilar batu
kapur kolosal dan monumental patung Lotus Pond Garuda membuat ruang yang sangat
eksotis. Dengan kapasitas ruangan yang mampu menampung hingga 7000 orang, Lotus
Pond telah mendapatkan reputasi yang baik sebagai tempat sempurna
untuk mengadakan acara besar dan internasional. Terdapat juga patung
tangan Wisnu yang merupakan bagian dari patung Dewa Wisnu. Ini merupakan salah
satu langkah lebih dekat untuk menyelesaikan patung Garuda Wisnu Kencana
lengkap. Karya ini ditempatkan sementara di daerah Tirta Agung.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar